Karangasem Tur

Karangasem adalah sebuah kabupaten yang terletak di sebelah timur pulau Bali
Tempat wisata paling menarik di Kabupaten Karangasem adalah
:

– Pura Goa Lawah
– Amed
– Tulambe
– Tirta Gangga
– Taman Ujung
– Besakih / Mother Temple

*Amed terletak di sudut Timur Selatan Bali. Pesisir jalur dari Amed ke Aas sering disebut sebagai Amed’, tetapi ada beberapa desa di sepanjang jalan termasuk, Jemeluk, Bunutan, Lipah dan Selang. Landscape adalah serangkaian tanjung yang menghadap ke Teluk, berjajar dengan perahu nelayan. Ekonomi lokal didukung oleh pertanian dan jagung sapi, memancing, menyelam dan perdagangan hotel. Daerah yang berlubang dihubungkan oleh jalan sempit. Amed sangat ideal untuk orang yang mencari tempat yang tenang untuk bersantai. Jalan pesisir selesai beberapa tahun yang lalu dan sekarang Anda dapat berkendara sampai ke akhir Tirtaganga cara searah jarum jam, jika Anda inginkan ke Amed dari Kuta memakan waktu sekitar 3 jam.

*Tulamben adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali. Desa ini adalah salah satu diving rekreasi terkenal di Bali, terutama di sekitar kapal karam USAT Liberty (sebuah kapal barang tentara Amerika Serikat yang tenggelam setelah kapal itu ditorpedo oleh kapal selam Jepang pada tahun 1942).
Situs ini menyelam adalah salah satu tempat yang paling mudah untuk menikmati pemandangan bawah laut menyelam rekreasi di sekitar kapal karam. Penyelam dari semua tingkat keahlian dapat menyelam di tempat ini. Lokasi ini dapat dicapai langsung dari pantai dan terletak sekitar 25 meter dari pantai, dengan kedalaman antara 5 meter sampai 30 meter di bawah permukaan laut. Selama musim liburan, lebih dari 100 penyelam mendekati bangkai kapal setiap hari.
Nama Batulambih Tulamben berasal dari, yang berarti banyak batu”, merujuk pada letusan Gunung Agung yang mempengaruhi tempat ini dari waktu ke waktu. Nama berubah menjadi Batulamben, dan akhirnya Tulamben.

*Tirtagangga Taman merupakan salah satu objek wisata yang terletak di Ababi Desa, Kecamatan Abang. Jaraknya sekitar 5 km ke arah utara dari Kota Amlapura ibukota kabupaten dibangun pada tahun 1948 oleh Raja Anak Agung Ketut Karangasem Agung Anglurah.
Sebelum konstruksi, taman adalah area besar mata air dan masyarakat telah disebut embukan, yang berarti mata air. Musim semi ini diaktifkan oleh pnduduk dari desa-desa sekitarnya sebagai tempat untuk pemurnian air minum dan tempat pesiraman atau Betara Ida (para dewa), oleh karena itu mata air suci oleh penduduk setempat. Dari mata air Raja Karangasem kemudian mendapat ide untuk membangun sebuah taman terutama untuk alam yang didukung oleh udara yang sejuk, yang kemudian diberi nama Taman Tirtagangga. Demikian pula Soekasada Ujung Tama, Tama Tirtagangga kemudian memiliki keterikatan yang kuat dengan Puri Agung Karangasem.

Di daerah taman ada kolam Tirtagangga besar yang berfungsi sebagai kolam ikan dan mandi. Air yang mengalir melalui air mancur besar dan kecil yang keluar dari mulut patung di kolam renang ini berasal dari mata air jadi rasanya dingin dan menyegarkan. Di tempat ini terdapat air mancur dan patung-patung menara teratai bertingkat membagi dua kolam besar.
Pada penelitian ini Tirtagangga Taman agama, sosial, serta hiburan. Agama, di mana mata air yang digunakan sebagai air suci bagi masyarakat sekitar selain menjadi tempat untuk upacara dan Metirtayatra Yadnya Dewa.
Sosial, Tirtagangga mata air yang digunakan oleh pemerintah daerah sebagai sumber air bersih bagi masyarakat Karangasem. Dan sebagai hiburan, Taman Tirtagangga dikelola dan dikembangkan sebagai salah satu objek dan banyak atraksi wisata yang populer dan dikunjungi sebagai tempat rekreasi.

*Taman Ujung Karangasem :Taman Soekasada Ujung dikembangkan sebagai objek wisata karena kemegahan dan kekhasan budaya bangunan adalah campuran dari Bali dan arsitektur Eropa . Kondisi rusak berat akibat letusan Gunung Agung – gunung terbesar di Bali – pada tahun 1963 lebih diperburuk lebih lanjut oleh gempa besar pada tahun 1976 yang meninggalkan puing-puing , tetapi tidak meninggalkan kesan megah . Untuk mengembalikan kemegahan Yosemite Soekasada akhir , kemudian pada tahun 2001-2003 Pemerintah Kabupaten Karangasem untuk menggunakan dana untuk membangun kembali bantuan Bank Dunia Soekasada Ujung Taman dalam rangka untuk kembali ke bentuk asli dari keberadaan dalam rangka melestarikan warisan budaya kebanggaan Karangasem . Di area taman , ada beberapa bangunan Soekasada Ujung juga kolam besar dan luas . Ada 3 ( tiga ) atau pintu masuk ke area taman . Pintu gerbang utama adalah pada ketinggian pintu masuk di sisi barat yang disebut ” Bale Kapal ” karena setelah bangunan ini dibuat menyerupai sebuah kapal . Selanjutnya, dari pintu masuk pengunjung bale ke area taman dengan ratusan buah menuruni tangga . Dari tempat ini , seluruh wilayah taman dapat dinikmati .

*Besakih Temple
Pura Besakih merupakan kompleks candi terletak di desa Besakih, Rendang Kabupaten Karangasem district, Bali, Indonesia. Pura Besakih kompleks terdiri dari 1 Pusat Temple (Penataran Besakih) dan 18 Temples Companion
Di antara semua berpura-pura bahwa termasuk dalam Besakih kompleks, Agung merupakan candi Upgrade terbesar, sebagian besar bangunan kuil, sebagian besar jenis upacara dan merupakan pusat dan semua candi yang ada di Besakih kompleks. Dalam Penataran Agung ada 3 patung candi utama atau simbol stana sifat Allah Tri Murti, yaitu Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa yang merupakan simbol dari Tuhan Pencipta, Pemelihara dan fuser / Reinkarnasi. Pura Besakih dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1995 nominasi.

=> Harga Tur : Rp 600.000 ( 10 Jam )

Leave a comment